Sektor Transportasi Tanah Air Diprediksi Bakal Genjot Penggunaan Dompet Elektronik

Sektor Transportasi Tanah Air Diprediksi Bakal Genjot Penggunaan Dompet Elektronik

 

 

Sektor transportasi digadang-gadang menjadi pendorong utama adopsi dompet elektronik. Hal ini tampak dari bagaimana Bank Mandiri mendapat 79 persen sumbangan transaksi e-money dari pengguna jalan tol. Pengguna tol juga menyumbang nominal transaksi terbesar (65 persen) bagi layanan dompet elektronik bank plat merah ini.

Setelah pengguna tol, penyumbang transaksi Bank Mandiri lainnya didapat dari pengguna Transjakarta dan Commuter Line, serta pembelian barang di minimarket.

Secara keseluruhan, Bank Mandiri mengklaim telah menguasai 65 persen pangsa pasar industri dompet elektronik, seperti disampaikan oleh Rahmat Broto Triaji, SVP Transaction Banking Retail Bank Mandiri.

Hal senada juga diungkap Ricky Richmond Aldien, VP Consumer Product DOKU. Dalam  siaran pers yang diterima Tech In Asia Indonesia, ia menyebutkan bahwa transportasi berbasis online akan menyumbang terbesar adopsi dompet elektronik berbasis server. Ricky berharap frekuensi transaksi juga bisa digenjot dari pengguna voucer game dan elektronik, serta e-commerce.

Millennial genjot adopsi

Millenial Girls | PhotoJika dilihat dari adopsi pengguna, generasi millennial diharapkan menjadi tumpuan peningkatan pengguna dompet elektronik. Menurut Ricky, generasi yang akrab dengan teknologi ini diperkirakan akan menggenjot pertumbuhan dompet elektronik di Indonesia dalam dua hingga tiga tahun mendatang.

Menyediakan fungsi dasar produk finansial tak cukup untuk menarik minat adopsi generasi millennial. Ricky mengatakan, penyelenggara dompet elektronik juga perlu membenamkan fitur-fitur yang terkait dengan gaya hidup. Hal ini dilakukan DOKU dengan menambahkan fitur chat, video, serta fitur berburu voucer dan promo, misalnya.

Jika DOKU berangkat dari layanan finansial yang menyertakan layanan gaya hidup, hal sebaliknya dilakukan oleh LINE. LINE bekerja sama dengan Bank Mandiri dengan mengintegrasikan layanan pembayaran e-cash Mandiri pada layanan perpesanan itu.

Belum lama ini, pemerintah mencanangkan gerakan non tunai dengan memasyarakatkan penggunaan dompet elektronik, seperti dikutip dari Tempo. Gerakan ini dilakukan guna mengurangi penggunaan uang kartal yang membutuhkan biaya produksi dan pemeliharaan yang tinggi. Selain itu, transaksi menggunakan dompet elektronik juga lebih praktis dan transparan ketimbang penggunaan uang kartal.

Dompet elektronik berbasis cip versus server

Seperti kita ketahui, dompet elektronik yang digunakan saat ini terdiri dari dua jenis, yaitu berbasis cip dan server, sebagaimana ditetapkan Bank Indonesia no. 18/40/PBI/2016 tentang Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran.

Dompet elektronik berbasis cip berbentuk kartu fisik yang dilengkapi cip, misal Flazz BCA, Brizzi BRI, Tap Cash BNI, eMoney Mandiri. Sementara dompet elektronik berbasis server biasanya berupa aplikasi mobile atau web, misal Doku Wallet, Uangku Smartfren, Telkomsel T-Cash, e-cash Mandiri, BCA Sakuku, Go-Pay, juga GrabPay.

E-Money Chip Based | Ilustrasi

Kedua jenis pembayaran ini punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Transaksi dompet berbasis cip lebih cepat saat digunakan—cukup dengan menempelkan kartu, dan dalam tiga sampai tujuh detik transaksi selesai. Transaksi juga tak tergantung koneksi internet, sehingga tingkat kegagalan lebih kecil.

Proses transaksi yang cepat ini membuat penggunaan kartu berbasis cip lebih cocok digunakan untuk transaksi melalui gate, gerai, atau perangkat fisik lainnya.

Namun, dompet elektronik berbasis cip sangat tergantung pada kondisi fisik kartu. Jika cip kartu rusak dan gagal dibaca, maka transaksi akan gagal. Kartu hilang juga menyebabkan dana yang tersimpan ikut hilang. Jadi, kamu harus lebih hati-hati menyimpannya.

Sebaliknya, transaksi dompet berbasis server sedikit lebih lambat dan risiko gagal lebih tinggi, karena tergantung pada koneksi internet . Namun, dana pengguna yang tersimpan lebih aman karena ditaruh di server. Jadi, meski alat fisik perantara pembayaran hilang atau rusak, dana kamu tetap utuh. Dompet elektronik berbasis server ini bisa menjadi pilihan untuk pengguna yang sering mengakses internet, misalnya untuk berbelanja di e-commerce tertentu.

Menurut Ricky, secara teknis dompet elektronik berbasis server lebih fleksibel dikembangkan dengan berbagai teknologi pembayaran. Saat ini, selain menggunakan kode unik, telah berkembang juga pembayaran dengan QR code, token SMS, dan RFID/NFC. Teknologi lain yang mungkin dikembangkan adalah ultrasound, fingerprint, biometrik dan pattern recognition.

 

(Sumber informasi : id.techinasia.com)


Organisasi Anda membutuhkan konsultan dalam bidang sistem informasi ?

Kami, PT Andromedia, pilihan yang tepat. PT Andromedia adalah perusahaan konsultan sistem informasi dari Surabaya.

PT Andromedia in Social Media

PT Andromedia | Excellent Partnership Commitment

 

 

 

Share with your friends









Submit