Para Siswi di Bali Terima Vaksin Kanker Serviks
TEMPO.CO, Jakarta – Sebanyak 1.604 remaja putri siswi SMP di Gianyar, Bali, akan diberikan vaksin human papiloma virus atau HPV untuk menekan jumlah penderita kanker serviks. Pemberian vaksin HPV gratis ini menyasar siswi dari keluarga kurang mampu, berprestasi, dan berasal dari keluarga yang memiliki riwayat kanker.
Sementara khusus untuk kanker serviks, pada 2015 jumlah deteksi dini yang dilakukan, baik dengan pap smear maupun IVA, sebanyak 878 orang. Dengan IVA positif 83 orang dan pap smear 111 orang. Pada 2016, sebanyak 989 orang yang melakukan deteksi dini kanker dan 56 orang diidentifikasi menderita kanker payudara, IVA positif sebanyak 46 orang dan 24 orang kanker serviks.
Solusi digital untuk menunjangnya
Untuk menunjang upaya pemberian vaksin kanker serviks di atas yang akan mencakup wilayah yang luas dan jumlah sekolah yang banyak, sebaiknya perlu dikembangkan sebuah sistem informasi. Sistem informasi untuk pengelolaan data informasi dan monitoring perkembangan pemberian vaksin kanker serviks ini dapat diakses oleh beberapa pihak seperti Kementrian Kesehatan sampai tingkat masyarakat. Berikut ini adalah sekilas konsep sistem informasi monitoring pemberian vaksin kanker serviks yang dapat dikembangkan :
Cara kerja sistem informasi
Sistem informasi akan diakses oleh pihak Kementrian Kesehatan, Rumah Sakit (RS), Puskesmas, Warga Sekolah, dan masyarakat. Sistem informasi dapat diakses melalui desktop computer berupa aplikasi web ataupun aplikasi mobile.
Stakeholder dan manfaat
Kementrian Kesehatan
- Dapat berkoordinasi dengan pihak RS dan Puskesmas melalui sistem aplikasi.
- Dapat memonitoring segala aktifitas pemberian vaksin kanker serviks di seluruh Indonesia.
- Dapat memonitoring kinerja pihak RS dan Puskesmas.
- Dapat memberikan informasi berupa sosialisasi/pengumuman kepada RS, Puskesmas, sekolah, dan masyarakat.
Rumah Sakit (RS)
- Dapat berkoordinasi dengan pihak Kementrian Kesehatan dan Puskesmas melalui sistem aplikasi.
- Dapat memonitoring segala pemberian vaksin kanker serviks di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya.
- Dapat menerima informasi berupa sosialisasi/pengumuman dari Kementrian Kesehatan.
- Dapat memberikan informasi berupa sosialisasi/pengumuman kepada Puskesmas, sekolah, dan masyarakat.
Puskesmas
- Dapat berkoordinasi dengan pihak Kementrian Kesehatan,RS, dan sekolah melalui sistem aplikasi.
- Dapat memonitoring perkembangan pemberian waksin kanker serviks di wilayah kerjanya.
- Dapat menerima informasi berupa sosialisasi/pengumuman dari Kementrian Kesehatan dan RS.
Warga Sekolah
- Dapat berkoordinasi dengan pihak Puskesmas melalui sistem aplikasi.
- Dapat menerima informasi berupa sosialisasi/pengumuman dari Kementrian Kesehatan, RS, dan Puskesmas.
- Dapat memberikan krtitik dan saran untuk Puskesmas, RS, dan Kementrian Kesehatan.
Masyarakat
- Dapat menerima informasi berupa sosialisasi/pengumuman dari Kementrian Kesehatan, RS, dan Puskesmas.
- Dapat memberikan krtitik dan saran untuk Sekolah, Puskesmas, RS, dan Kementrian Kesehatan.
Demikian sekilas konsep sistem informasi monitoring pemberian vaksin kanker serviks yang dapat dikembangkan.
PT Andromedia | Excellent Partnership Commitment