Siapa Saja Konglomerat Indonesia yang Sudah Merambah Ranah E-commerce dan Digital?

Siapa Saja Konglomerat Indonesia yang Sudah Merambah Ranah E-commerce dan Digital?

 

 

Berdasarkan data portal statistik Statista, potensi e-commerce di Indonesia akan mencapai angka $18 miliar (sekitar Rp240 triliun) pada tahun 2019 nanti. Besarnya potensi e-commerce tersebut telah menarik perhatian banyak pihak.

Beberapa di antaranya adalah konglomerat-konglomerat di tanah air yang mulai aktif menjamah ranah e-commerce. Dalam artikel ini, saya telah merangkum siapa saja konglomerat Indonesia yang sudah dan akan ikut merambah ranah e-commerce serta perusahaan digital di Indonesia.

Djarum

Martin Hartono

Forbes menamakan keluarga Hartono sebagai orang terkaya nomor satu di Indonesia. Dengan total kekayaan mencapai $15,5 miliar (sekitar Rp200 triliun), keluarga Hartono merupakan pemilik bisnis tembakau Djarum dan juga salah satu pemegang saham Bank Central Asia (BCA).

Salah satu anak dari keluarga Hartono, yaitu Martin Hartono, terjun ke bisnis digital dengan mendirikan modal ventura bernama GDP Venture. Perusahaan modal ventura ini telah banyak memberi investasi ke startup lokal dari berbagai sektor, seperti Beritagar, KASKUS, Kurio, dan Blibli—yang merupakan salah satu portofolio GDP di sektor e-commerce.

Lippo Group

John Riady

Berdasarkan laporan Forbes, keluarga Riady, pemilik Lippo Group, merupakan orang terkaya nomor sembilan di Indonesia. Kekayaan Lippo Group yang mencapai $2,2 miliar (sekitar Rp29 triliun) berasal dari berbagai lini bisnis, seperti ritel, rumah sakit, penyedia jasa internet, dan properti. Seperti toko ritel Matahari, Rumah Sakit Siloam, dan juga mal Lippo.

Awal tahun 2015, tepatnya pada bulan Februari, Lippo Group secara resmi mengumumkan peluncuran situs e-commerce pertama mereka, yaitu MatahariMall. Dalam peluncuran tersebut, Lippo Group mengklaim bahwa mereka telah menyiapkan dana sebesar $500 juta (sekitar Rp6,9 triliun) untuk MatahariMall.

Tidak berhenti sampai di situ, pada Oktober 2015 Lippo Group mengumumkan peluncuran perusahaan modal ventura bernama Venturra Capital. Hingga saat ini Venturra Capital telah memberi investasi ke sejumlah startup lokal dan internasional seperti RuangGuru, BitX, Kaodim, dan lainnya.

Mitra Adiperkasa

direksi map emall indonesia

Mitra Adiperkasa (MAP) merupakan perusahaan ritel yang dibesarkan oleh Boyke Gozali dan pamannya Sjamsul Nursalim. Dari data Forbes, Sjamsul merupakan orang terkaya ke-46 di Indonesia. Dengan kekayaan mencapai $470 miliar juta (sekitar Rp6,2 triliun) yang berasal dari pabrik ban Gadjah Tunggal dan ritel MAP yang mereka miliki.

MAP bisa dibilang merupakan salah satu perusahaan ritel terbesar di Indonesia. Beberapa merek-merek terkenal yang biasa ditemukan di mal-mal—seperti SOGO, Planet Sport, BANDAI, Starbucks, dan lainnya—dikelola oleh MAP.

Dengan fondasi tersebut, baru-baru ini MAP secara resmi mengumumkan situs e-commerce mereka yang bernama MAP EMALL. Produk-produk yang dijual sebagian besar berupa fashion dan juga perlengkapan rumah seperti apa yang ditawarkan oleh ritel MAP.

MNC Group

Tim Brand Outlet

Hary Tanoesoedibjo merupakan pemilik dari MNC Group dengan total kekayaan $1 miliar (sekitar Rp13 triliun). Ini membuatnya masuk ke dalam jajaran orang terkaya nomor 28 di Indonesia menurut Forbes.

Bisnis utama dari MNC Group merupakan media hiburan melalui empat stasiun TV, layanan TV kabel (Indovision, Top TV, dan Oke Vision), serta media online dan cetak. Di samping itu MNC Group juga bekerja sama dengan perusahaan internet asal Cina, yaitu Tencent, untuk menjalankan operasi aplikasi chatting WeChat di tanah air.

Melalui stasiun TV yang dimiliki, MNC Group pada dasarnya sudah memulai bisnis e-commerce mereka secara tidak langsung. Kemudian baru-baru ini MNC Group semakin agresif dengan meluncurkan layanan pemesanan reservasi hotel MisterAladin dan juga e-commerce fashion Brand Outlet.

Sinar Mas Group

Dengan kekayaan yang mencapai $5,3 miliar (sekitar Rp70 triliun) menempatkan Eka Tjipta Widjaja sebagai orang terkaya kelima di Indonesia. Eka merupakan pemilik Sinar Mas Group yang menjadi mitra utama dari raksasa e-commerce asal Cina, Alibaba.com di Indonesia. Di tanah air Alibaba beroperasi dengan nama AliExpress.

Ardent Capital

Tidak berhenti sampai di situ, Sinar Mas Group juga cukup aktif sebagai modal ventura. Beberapa waktu lalu Sinar Mas Group sempat memberikan investasi ke Ardent Ventures & Capital. Beberapa startup teknologi yang berada di bawah Ardent Capital adalah aCommerce, Moxy (sekarang bernama Orami), Snapcart, dan Brizzy.

Salim Group

Lotte Salim

Kerjasama antara Lotte dan Salim Group

Anthony Salim sebagai pemimpin dari Salim Group merupakan orang terkaya ketiga di Indonesia menurut Forbes dengan total kekayaan yang mencapai $5,4 miliar (sekitar Rp72 triliun). Salim Group memiliki banyak lini bisnis, mulai dari makanan, telekomunikasi, ritel, properti, dan juga perbankan.

Salah satu bisnis makanan Salim Group adalah Indofood. Kemudian ada jaringan peritel waralaba Indomaret yang memiliki lebih dari 11.285 gerai di seluruh Indonesia. Lalu ada Indomobil, perusahaan manufaktur mobil dan motor yang telah bekerja sama dengan Nissan serta Mazda di Indonesia.

Salim Group memang belum terjun resmi di ranah e-commerce. Akan tetapi beberapa waktu lalu tersirat kabar bahwa Salim Group berencana akan meluncurkan situs e-commerce melalui kerja sama dengan konglomerat ritel asal Korea Selatan, yaitu Lotte Group.

Dikutip dari Pulsenews, kedua konglomerat tersebut sudah menandatangani persetujuan MOU pada 19 Februari lalu. Dalam perjanjian tersebut, keduanya berencana akan meluncurkan platform e-commerce pada pertengahan tahun ini, kemudian diikuti dengan peluncuran perusahaan baru di awal tahun depan.

CT Corp

Indonesia's Para Group Chairman Chairul Tanjung speaks during Forbes Global CEO Conference in Kuala Lumpur

Sumber gambar Beritasatu

Chairul Tanjung dari CT Corp merupakan orang terkaya kelima di Indonesia menurut Forbes, dengan total kekayaan mencapai $4,8 miliar (sekitar Rp64 triliun). CT Corp memiliki bisnis yang kuat di sektor keuangan melalui Bank Mega dan juga hiburan melalui Trans Corp.

Tidak hanya itu, lini bisnis ritel fashion dan makanan milik CT Corp juga cukup besar. Melalui Trans Fashion, perusahaan ini mengelola lebih dari 100 merek-merek fashion terkemuka di Indonesia, seperti Hugo Boss, Etienne Aigner, Tods, Versace, Tommy Hilfiger, dan lainnya.

CT Corp juga belum masuk ke ranah e-commerce secara resmi. Akan tetapi, beberapa waktu lalu Detik melaporkan bahwa CT Corp akan merambah sektor e-commerce.

“E-commerce saat ini sedang kita siapkan, karena kita maunya begitu masuk harus langsung jadi juara. Kalau nggak jadi juara, mending nggak usah buat, karena line bisnis kita ini komplit. Ada hypermarket, department store, airlines, hotel, food and beverages, dan juga entertainment. Kita mau nanti semua platform e-commerce kita harus tersedia,” ujar Chairul, dikutip dari Detik.

Mimpi buruk bagi e-commerce kecil?

Peran serta para konglomerat dalam mendorong pertumbuhan e-commerce di Indonesia memang sangat menarik. Apalagi peluang e-commerce di tanah air masih sangat besar. Mengingat penetrasi internet yang belum merata dan juga jumlah penduduk kelas menengah yang terus bertambah.

Akan tetapi di lain sisi hal itu bisa menjadi mimpi buruk bagi pemain-pemain lain. Khususnya situs-situs e-commerce kecil yang tidak memiliki modal besar serta dukungan gudang dan logistik yang memadai. Mereka akan dengan mudah tergerus oleh pemain-pemain besar.

Bagaimanapun, situs-situs e-commerce milik para konglomerat tersebut masih berada pada tahap awal. Beberapa di antaranya bahkan belum meluncurkan situs mereka. Jadi dampaknya belum terlihat.

 

(Sumber informasi : id.techinasia.com)


Organisasi Anda membutuhkan konsultan dalam bidang sistem informasi ?

Andromedia Indonesia
Excellent Partnership Commitment

We provide various advisory solution such as IT Business Plan, Master Plan & Architecture, Monitoring, Service Management, and Project Management to enhance and enable system solution to cope with business process change or re-engineering.

Contact us and get your best IT solution for your business.
Phone: (+6231) 6001-8666
email: [email protected]
fb:  @andromediaindonesia
www.andromedia.co.id

 

Share with your friends









Submit