Daya Saing Pariwisata Rendah, Kemenpar Gelar Sayembara Toilet Umum

Toilet portable warna-warni di Bandara Adisucipto, Yogyakarta
JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendukung gelaran Sayembara Desain Toilet Umum yang diselenggarakan oleh Asosiasi Toilet Indonesia (ATI), Green Building Council Indonesia (GBCI), dan Expo Clean 2017.
Tujuan sayembara tersebut adalah untuk mendapatkan ide segar dari masyarakat mengenai desain toilet umum yang nyaman, higienis, dan ramah lingkungan di berbagai tempat.
Setidaknya enam kategori dihadirkan dalam sayembara ini yakni toilet umum di kawasan pegunungan, kawasan wisata pantai, kawasan konservasi alam, toilet apung di penginapan atau homestay, toilet umum bandara Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU), dan toilet umum di pasar tradisional.
Ada pun desain toilet umum yang dilombakan terdiri atas toilet pria, toilet wanita, toilet kaum difabel, janitor room, dan ruang menyusui.
Toilet umum memang menjadi salah satu kendala yang dihadapi sektor pariwisata Indonesia. Tak jarang kita dapati toilet umum yang kotor, jorok, dan tanpa air. Bahkan, ada beberapa tempat wisata yang tak memiliki toilet umum.
Padahal toilet umum yang bersih, aman, dan higienis merupakan salah satu faktor untuk mendongkrak daya saing pariwisata di kancah internasional.
Dari laporan World Economic Forum pada Travel and Tourism Competitiveness Report tahun lalu disebutkan bahwa indikator kelemahan pariwisata Indonesia antara lain pada infrastruktur pariwisata, infrastruktur ICT, kesehatan, dan higienitas.
“Kemudian aksesabilitas termasuk masalah konektivitas, kapasitas kursi, dan penerbangan langsung,” ucap Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kemenpar Dadang Rizki Ratman, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (5/12/2016).
Daya saing pariwisata Indonesia di tingkat global berdasarkan laporan tersebut saat ini menempati posisi 50 dari sebelumnya peringkat 70. Targetnya, pada 2019 mendatang ada di posisi 30.
Menurut Dadang, saat ini pihaknya telah memperbaiki kelemahan-kelemahan itu melalui program Sapta Pesona dan Sadar Wisata.
Sayembara Desain Toilet Umum ini diharapkan Dadang mampu menjadi media guna memperbaiki unsur health and hygiene agar sesuai dengan standar global.
Pada kesempatan yang sama, Ketua ATI Naning Adiwoso menyatakan, penyelenggaraan sayembara ini merupakan upaya memberi kesadaran kepada pemerintah daerah dan pengelola destinasi wisata untuk menyediakan fasilitas toilet umum yang layak buat masyarakat.
“Ini merupakan bagian dari tujuan pembangunan berkelanjutan 2020 (Sustainable Development Goals 2020) yakni menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan bagi semua orang,” tandas Naning.
Sumber informasi : properti.kompas.com
Solusi digital sebagai penunjang
Untuk menyukseskan upaya Sayembar Toilet Umum di atas, sebaiknya dikembangkan sistem informasi terintegrasi. Sistem informasi tersebut difokuskan mengelola fasilitas-fasilitas di tempat-tempat wisata terutama fasilitas toilet umum karena hal ini menjadi salah satu perhatian Kementrian Pariwisata untuk meningkatkan daya saing pariwisata di Indonesia. Berikut ini sekilas konsep sistem informasi terintegrasi yang dapat dikembangkan untuk menunjang upaya di atas :
Cara Kerja
Sistem informasi Wisata ini akan digunakan oleh Kementrian Pariwisata, Pengelola wisata, ATI, GBCI, Expo Clean 2017, wisatawan, dan masyarakat (calon wisatawan). Sistem informasi berupa aplikasi web yang dapat diakses melalui desktop maupun aplikasi mobile.
Stakeholder dan manfaat
Kementrian Pariwisata
- Dapat berkoordinasi dengan Pengelola wisata, ATI, GBCI, Expo Clean 2017 melalui sistem aplikasi.
- Dapat mengelola data informasi tempat dan fasilitas pariwisata di seluruh Indonesia.
- Dapat memberikan informasi yang bersifat sosialisasi maupun pengumuman ke wisatawan dan masyarakat terkait seluruh pariwisata yang ada di Indonesia.
- Dapat menentukan kebijakan strategis berdasarkan data informasi terbaru sesuai kondisi di lapangan.
Asosiasi Toilet Indonesia (ATI), Green Building Council Indonesia (GBCI), Explo Clean 2017
- Dapat berkoordinasi dengan Kementrian Pariwisata dan Pengelola wisata melalui sistem aplikasi.
Pengelola Wisata
- Dapat berkoordinasi dengan Kemenpar, ATI, GBCI, Expo Clean 2017 melalui sistem aplikasi.
- Dapat memberikan data informasi terkait tempat wisata yang dikelola kepada Kementrian Pariwisata.
- Dapat memberikan informasi yang bersifat sosialisasi maupun pengumuman ke wisatawan dan masyarakat terkait wisata yang dikelola.
Wisatawan
- Dapat menerima informasi berupa sosialisasi maupun pengumuman dari Kementrian Pariwisata dan Pengelola wisata terkait tempat pariwisata yang ada di Indonesia.
- Dapat memberikan informasi berupa kritik dan saran demi peningkatan kualitas tempat wisata yang dikunjungi.
- Dapat mengetahui perkembangan pariwisata di Indonesia.
Masyarakat (calon wisatawan)
- Dapat menerima informasi berupa sosialisasi maupun pengumuman dari Kementrian Pariwisata dan Pengelola wisata terkait tempat pariwisata yang ada di Indonesia.
- Dapat memberikan informasi berupa kritik dan saran demi peningkatan daya tarik calon wisatawan untuk mengunjungi tempat-tempat wisata di Indonesia.
- Dapat mengetahui perkembangan pariwisata di Indonesia.
Demikian sekilas konsep sistem informasi terintegrasi yang dapat dikembangkan untuk menunjang peningkatan fasilitas wisata (Sayembara Toilet Umum) guna peningkatan daya saing pariwisata di Indonesia baik di lingkup lokal maupun global.
PT Andromedia | Excellent Partnership Commitment