Puskesmas Kelapa Gading Targetkan Edukasi untuk Hindari Kasus Gizi Buruk, Solusi Digital Bisa Jadi Pendukungnya

Puskesmas Kelapa Gading Targetkan Edukasi untuk Hindari Kasus Gizi Buruk

puskesmas-kelapa-gading
Foto: firdaus

Jakarta, Kasus gizi buruk pada anak masih dapat ditemui bahkan di kota besar seperti Jakarta. Penyebab utamanya bisa bermacam-macam mulai dari ekonomi yang buruk, minim edukasi, hingga menyebarnya penyakit tertentu.

Untuk mengatasi hal tersebut Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara, memiliki program khusus bernama Therapeutic Feeding Center (TFC) dan Community Feeding Center (CFC). Pada intinya kedua program dibuat untuk mengobati kasus anak gizi buruk serta menerapkan langkah-langkah pencegahannya.

TFC khusus untuk anak yang dirawat inap di unit puskesmas sementara CFC untuk anak yang dirawat jalan sambil dimonitor hingga pulih.

dr Ihsan Panji sebagai koordinator TFC dan CFC Puskesmas Kelapa Gading mengatakan dalam tiga bulan program CFC berjalan misalnya sudah ditemukan 13 anak gizi buruk di wilayah Jakarta Utara. Kebanyakan terjadi karena orang tua tak mengerti kebutuhan gizi anak.

Sumber informasi : health.detik.com


Solusi digital penunjangnya ?

Untuk mendukung berhasilnya Puskesmas Kelapa Gading maupun Penyedia Fasilitas Kesehatan lainnya dalam mencegah dan menanggulangi kasus gizi buruk pada anak-anak, dapat mengimplementasikan solusi digital. Solusi digital yang dapat digunakan adalah implementasi sistem informasi kesehatan anak yang terintegrasi. Sistem Informasi Kesehatan Anak ini harus dapat mengolah seluruh data informasi anak di kawasan yang ditangani, serta dapat diakses oleh seluruh pihak yang terkait.

Data
Data yang dikelola mencakup data keseleruhan anak, riwayat kesehatan anak, riwayat kesehatan keluarga anak, dan lingkungan tempat tinggal anak.

System
Sistem Informasi Kesehatan Anak ini perlu dibagi untuk beberapa pihak yang mengakses.

  • Pihak pertama adalah Penyedia Fasilitas Kesehatan (Puskesmas dan lainnya). pihak ini juga dapat mensosialisasi jadwal kegiatana maupun penyampaian informasi lainnya.
  • Pihak kedua adalah perwakilan Penyedia Fasilitas Kesehatan Kesehatan tersebut yang tersebar dan lebih dekat dengan masyarakat (anak-anak), pihak ini dapat meng-update perkembangan kondisi di lapangan.
  • Pihak ketiga adalah pejabat lembaga pemerintah di level bawah / yang bertanggung jawab langsung terhadap masyarakatnya (anak-anak), pihak ini dapat melaporkan baik perkembangan, maupun kritik dan saran terkait kesehatan di wilayahnya.
  • Pihak keempat adalah keluarga anak-anak, pihak ini dapat meng-update kondisi terbaru kesehatan anak-anak.

sistem-informasi-kesehatan-anak

Dengan implementasi Sistem Informasi Kesehatan Anak yang integrasi tersebut, data informasi terutama monitoring progres upaya program kesehatan akan dapat di kelola dengan lebih efektif dan efisien.

— PT Andromedia | Excellent Partnership Commitmnet —

Share with your friends









Submit