Bagiamana model bisnis Jepang yang diadopsi BPJTK?
Fokus BPJS Ketenagakerjaan (BPJSTK) dalam memberikan perlindungan kepada seluruh pekerja di Indonesia semakin ditingkatkan dengan mengaplikasikan model bisnis kemitraan yang dilakukan oleh Pemerintah Jepang. Jepang mengusung model bisnis Jimukumiai dan Sharoushi dalam mendukung akuisisi dan perluasan kepesertaan Jaminan Sosial sejak tahun 1968. Hingga kini tingkat akuisisi peserta jaminan sosial di Jepang mencapai 98%.
Jepang
Jimukumiai merupakan organisasi yang mempunyai perizinan dan sertifikasi untuk mengakuisisi peserta dan mengumpulkan iuran Jaminan Sosial di Jepang. Saat ini terdapat lebih dari 10 ribu Jimukumiai di seluruh penjuru Jepang.
Sharoushi adalah profesi ahli atau agen yang menjadi perpanjangan tangan dari Jimukumiai di Jepang untuk melakukan proses administrasi akuisisi kepesertaan sekaligus memberikan mediasi, advokasi dan informasi tentang program dan manfaat Jaminan Sosial dan Ketenagakerjaan.
Indonesia
Jimukumiai versi Indonesia
BPJSTK mengadopsi model bisnis lembaga ini dengan nama Sentra Komunikasi Jaminan Sosial (SKJS), yang merupakan organisasi berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum yang diberikan otorisasi dan pelatihan oleh BPJSTK dan lembaga terkait seperti Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) untuk menjalankan fungsi mirip sepertiJimukumiai. Organisasi ini dapat berupa lembaga keuangan seperti perbankan, kelompok profesi asosiasi pengusaha, serikat pekerja maupun paguyuban masyarakat, lembaga adat bahkan agama.
Sharoushi versi Indonesia
Profesi ini akan dikembangkan di Indonesia dengan nama Konsultan Jaminan Sosial (KJS) yang didukung juga dengan proses sertifikasi oleh BPJSTK dan Kemenaker.
SKJS dan KJS mulai diperkenalkan BPJSTK dalam kegiatan Soft Launching Sentra Komunikasi Jaminan Sosial di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Senin (10/10/2016).
|
Apa manfaatnya ?
Akselerasi Peningkatan kepesertaan BPJSTK di Indonesia
Penerapan model bisnis ini diyakini akan dapat mengakselerasi peningkatan kepesertaan BPJSTK di seluruh Indonesia, mengingat kondisi wilayah Indonesia yang terdiri atas kepulauan dengan sebaran pekerja yang cukup luas. Untuk mewujudkan langkah tersebut, BPJSTK juga bersama dengan Kemenaker, Lembaga Sertifikasi Profesi, Kementerian Keuangan, DJSN dan Bappenas untuk mempersiapkan kapasitas yang dibutuhkan SKJS dan KJS.
Lapangan kerja baru di Indonesia
Profesi KJS atau Sharoushi sangat berpotensi membuka lapangan kerja baru sehingga mendukung program pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja baru di Indonesia.
Referensi Informasi di atas diambil dari finance.detik.com
Nah, apa saja langkah untuk solusi digital penunjangnya?
Langkah yang diambil BPJSTK dapat memberikan memberikan 2 manfaat pokok, yaitu akselerasi peningkatan kepesertaan BJSPTK dan pembuka lapangan kerja baru.
Untuk kedua manfaat tersebut akan dapat semakin cepat diraih dengan menggunakan solusi digital sebagai penunjangnya, antara lain :
Akselerasi peningkatan kepesertaan BPJSTK
Perlu mengimplementasikan sistem informasi terintegrasi untuk mengolah data yang meliputi :
- Perencanaan
- Sosialisasi
- Pelaksanaan
- Monitoring
- Evaluasi
Lapangan kerja baru
Perlu mengimplementasikan sistem informasi terintegrasi untuk mempersiapkan dan mengolah tenaga kerja terutama tenaga kerja KJS (Konsultan Jaminan Sosial). Sistem ini digunakan untuk mengolah data yang meliputi :
- Rekrutmen
- Pelatihan dan Sertifikasi
- Monitoring Kinerja
Kami, PT Andromedia berbekal pengalaman bertahun-tahun dalam memberikan solusi sistem informasi untuk perusahaan nasional dan multinasional, memiliki kemampuan untuk mengembangkan sistem informasi terintegrasi di atas baik untuk lembaga pemerintahan tersebut maupun perusahaan yang membutuhkan solusi sejenis.
— PT Andromedia | Excellent Partnership Commitment —